Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Penyebab Paling Penting yang Diungkapkan Tuhan untuk Jatuh ke Neraka, Bagian 6 dari 11

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Nah, kita telah berbicara tentang arogansi. Orang-orang berpikir bahwa mereka pergi ke gereja atau mereka adalah pendeta dan punya banyak pengikut dan dihormati oleh masyarakat, dan karena penampilan lahiriah mereka, sepertinya mereka mengikuti Tuhan dan menghormati Tuhan, dan melakukan Kehendak Tuhan, tetapi sebenarnya tidak. Mereka hanya menggunakan posisi mereka atau aktivitas lahiriah mereka di ranah keagamaan untuk menyombongkan diri atau merasa bangga, merasa bahwa mereka suci, mereka setia, mereka baik. Mereka adalah orang-orang yang akan ditangkap oleh maya, karena mereka mengenal Anda. Mereka bisa membaca pikiran Anda seperti Anda bisa melihat telapak tangan Anda, dan mereka akan menyeret Anda ke bawah. Jadi, Anda hanya punya dua pilihan: bergabung dengan mereka untuk menjadi iblis jahat, sub-hamba maya, atau pergi ke neraka.

Dan neraka, Anda bahkan tidak ingin mengeja kata itu karena itu adalah hal paling mengerikan melebihi segala imajinasi Anda. Bacalah pengalaman mendekati ajal dari orang yang masuk neraka karena karma dan, melalui campur tangan suci, mereka hidup kembali dan menceritakannya kepada kita. Atau beberapa orang istimewa yang terpilih telah dituntun ke neraka oleh Tuhan Yesus atau Orang Suci agung untuk melihat pemandangan mengerikan di sana lalu kembali ke dunia dan menceritakannya kepada dunia.

Excerpt from “‘I Went To Hell For 23 Minutes...’ One Man’s Shocking Experience” from Reverend Pastor Vlad Savchuk’s YouTube channel - Oct. 20, 2023, Vlad Savchuk: Bisakah Anda gambarkan pengalaman awal itu, bawa kami melewati hari itu, malam itu ketika Anda mengalami pengalaman itu ketika Tuhan, memberi Anda penglihatan itu?

Bill Wiese: Kami pergi ke persekutuan doa yang kami hadiri setiap Minggu malam. Pulang dari persekutuan doa dan pergi tidur. Dan saya bangun pukul 3.00 pagi hanya untuk mengambil segelas air. Dan tiba-tiba ketika saya sedang berjalan melewati ruang tamu, sesuatu menyambar saya dan menarik saya keluar dari tubuh saya. Saya melihat tubuh saya jatuh ke lantai, dan saya mulai jatuh melalui terowongan yang panjang, dan semakin lama semakin panas. Kemudian saya mendarat di lantai batu sungguhan di sebuah sel penjara di neraka. Dinding batu yang dipahat kasar, jeruji besi. Penjara yang kotor, bau, dan jorok. Tapi seperti penjara bawah tanah. Banyak ayat berbicara tentang sel-sel penjara di neraka. Nah, Vlad, saya sepenuhnya terjaga dan sadar. Saya merasa seperti saya di sini sekarang, dan saya bertanya-tanya, bagaimana saya bisa sampai di sini? Mengapa? Dan hal itu tidak dijelaskan sampai saat kembali, tetapi, hal pertama yang saya perhatikan adalah panas yang menyengat. Itu seperti tungku pembakaran. Dan saya bertanya-tanya, bagaimana saya bisa hidup dalam panas yang tak tertahankan ini?

Saya ingin bangun dan berlari keluar dari sel penjara ini. Tetapi saya menyadari bahwa saya tidak punya kekuatan fisik apa pun. Saya berpikir, apa yang salah dengan tubuh saya? Jadi, jika Anda pernah merasa lemah karena flu, yah, itu seribu kali lebih buruk daripada itu. Setiap gerakan membutuhkan usaha yang luar biasa. Namun Kisah Para Rasul 17:28, “Di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada.” Bahkan gerakan berasal dari Tuhan. Itu tidak otomatis. (Wow.)

Yah, saya melihat ke atas. Saya melihat dua iblis di dalam sel. Penampilannya seperti reptil. Dengan tonjolan dan sisik di sekujur tubuhnya. Rahang besar, mata cekung, panjang cakarnya sekitar satu kaki. Dan yang dua ini tingginya sekitar 12 atau 13 kaki [3,6 atau 4 meter]. Itu tidak dilebih-lebihkan. Dan mereka mondar-mandir di dalam sel seperti hewan buas yang dikurung. Mereka memiliki perilaku yang paling ganas, dan mereka menghujat dan mengutuk Tuhan. Kita tahu bahwa penghujatan berasal dari alam iblis. Tapi lalu mereka mengarahkan kebencian mereka terhadap Tuhan kepada saya. Saya bertanya-tanya mengapa, apa yang telah saya lakukan kepada mereka? Tetapi satu iblis mengangkat saya dan melemparkan saya ke dinding, di sel penjara ini. Kekuatan yang luar biasa, yang dimiliki para iblis. Saya pingsan, saya merasa seakan setiap tulang di tubuh saya patah.

Dan saya harus menjelaskan satu hal. Tuhan menjelaskan bahwa Dia memblokir sebagian besar rasa sakit. Dia tak membiarkan saya merasakan semuanya. Hanya sedikit saja, agar saya bisa menceritakan kepada orang lain. Itu bukan metafora. Itu bukan keadaan pikiran. Itu rasa sakit yang nyata, sungguhan yang akan Anda rasakan di neraka. Nah, iblis lain di dalam sel itu mengangkat saya, menancapkan cakarnya di dada saya, merobek daging saya. Sekali lagi, saya berpikir, bagaimana saya bisa hidup melalui ini? Seharusnya saya sudah mati. Tetapi saya sadar saya punya tubuh. Matius 10:28 berkata, “Takutlah kepada Dia yang berkuasa membinasakan jiwa dan tubuh di dalam neraka.” Jadi Anda memiliki tubuh. Tapi itu bertahan terhadap siksaan-siksaan ini. Tidak ada darah atau air yang keluar dari luka-luka itu. Semuanya kering. (Wow.) Tidak ada setetes air pun di neraka. Dan para iblis ini tidak punya belas kasih sama sekali pada Anda. Mereka sangat membenci Anda. Jadi, Anda tidak mendapatkan manfaat dari belas kasihan.

Sekitar waktu itu, Vlad, hari menjadi gelap. Nah, saya percaya bahwa itu adalah Kehadiran Tuhan di sana untuk menerangi sehingga saya bisa melihat. Tapi kemudian Dia menarik atribut Cahaya-Nya. Dan itu kembali ke keadaan normal. Kegelapan yang benar-benar gelap gulita. Itu begitu jahat dan keji. Sepertinya itu menembus setiap sel dalam tubuh Anda. Kemudian saya dibawa keluar dari sel penjara ini. Saya ditempatkan di sebelah lubang api yang besar dan berkobar-kobar. Lubang ini berukuran sekitar satu mil [1,6 kilometer]. Saya memahami itu, seperti lubang besar di tanah dengan api yang berkobar tinggi hingga ke gua terbuka ini. Saya merasakan panasnya. Saya melihat apinya. Di sinilah pertama kalinya saya dapat melihat orang-orang. Saya bisa melihat menembus api dan saya melihat sosok yang terlihat seperti kerangka manusia, dan mereka berteriak sekeras-kerasnya, terbakar. Dan Anda tidak dapat membedakan laki-laki dari perempuan, karena teriakannya begitu keras. Tetapi Yesaya 57:21 berkata, “Tiada damai bagi orang-orang fasik itu, firman Allahku.”

Tidak ada kedamaian dalam bentuk apa pun di neraka. Kebanyakan dari kita belum pernah melihat orang terbakar. Maksud saya, sangat mengerikan melihat hal itu. Dan teriakan-teriakan dan sebagainya, dan para iblis mendorong orang-orang kembali, dan mereka tidak memiliki kekuatan untuk melawan sama sekali. Tidak ada tingkat yang nyaman dan dapat ditoleransi di neraka. Tingkat panasnya jauh lebih buruk dari yang bisa dibayangkan pikiran Anda. Anda tidak akan pernah bisa tidur. Dan mereka tidak mendapat istirahat, siang maupun malam. Nah, itu terutama berarti tidak ada istirahat dari siksaan, tapi juga tidak ada istirahat dalam bentuk apa pun.

Saya berdiri di bawah terowongan yang menanjak ke atas ini, dan ada iblis-iblis di sepanjang dinding samping, dinding gua, ada yang hanya setinggi dua dan tiga kaki [60 dan 90 sentimeter], ada juga yang setinggi 12 dan 13 kaki [3,6 dan 4 meter], bengkok, cacat, dan aneh. Ada ular-ular, dan saya berdiri di atas hamparan belatung. Saya tidak pernah tahu hal ini, tetapi ketika hewan yang mati dimakan oleh belatung setelah mereka memakan dagingnya, belatung akan mati. Nah, itulah sebabnya Yesus berkata di mana ulatnya tidak mati – Dia menggunakan kata belatung – karena daging tidak pernah dimakan habis di neraka. Maksud saya, apakah itu cukup menjijikkan? Anda lapar. Anda tidak pernah bisa makan. Anda merasa lapar dan haus. Jadi, rasa haus tak terbayangkan yang Anda alami. Dan, Anda harus menanggungnya, hanya dengan melihat orang-orang yang terbakar dan para iblis yang menyerang Anda dan sebagainya. Maksud saya, itu di luar deskripsi apa pun yang bisa saya berikan.

Vlad Savchuk: Apakah Anda sadar bahwa Anda akan kembali dan Anda seperti berada di dalam penglihatan itu, atau Tuhan membiarkan Anda merasakan keputusasaan dari pengalaman ini?

Bill Wiese: Tuhan memblokirnya dari pikiran saya bahwa saya seorang Kristen. Saya adalah seorang Kristen selama 28 tahun pada saat itu. Tetapi Tuhan menyembunyikannya dari pikiran saya bahwa saya seorang Kristen, karena jika saya ada di sana sebagai seorang Kristen, yang memang demikian, tetapi saya tidak tahu, saya pasti sudah memuji Tuhan, Dia mengeluarkan saya dari sini. Saya pasti tahu itu. Tetapi Dia ingin saya mengalami apa yang mereka rasakan – keputusasaan. Yesaya 38:18 berkata, “Orang-orang yang turun ke liang kubur tidak bisa mengharapkan kebenaran-Mu.” Dan kita tahu bahwa Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.” Mereka tidak memiliki harapan kepada-Nya karena sudah terlambat. Dan itulah sebenarnya bagian terburuk dari neraka, karena pikiran Anda, Anda dapat memahami keabadian di sana. Di sini kita berpikir tentang waktu sebagai awal dan akhir. Tapi di neraka, saya paham bahwa itu tak akan pernah berakhir. Saya tak akan pernah lolos dari tempat ini.

Excerpt from “I WAS AT THE GATES OF HELL & JESUS SAVED ME!” by Lisa Sharkey - Dec. 19, 2021: Saya mulai jatuh dan jatuh dan jatuh ke dalam kegelapan saat hawa mulai semakin panas dan semakin panas. Kemudian tiba-tiba, saya merasa seperti mendarat, seperti di pasir isap. Tiba-tiba, saya merasa mata saya mulai menyesuaikan diri seperti saat Anda mencoba untuk bangun, kecuali realitasnya terasa lebih nyata daripada yang pernah saya rasakan dalam hidup saya. Jadi hal pertama yang saya lakukan adalah melihat ke atas. Dan ketika saya melihat ke atas, saya pikir saya sedang melihat langit, tetapi itu kegelapan murni, hitam murni. Itu benar-benar, itu benar-benar menyakiti indra Anda. Rasanya seperti anak panah berapi, benar-benar masuk ke mata saya, anak panah berapi mengenai semua indra saya. Semua pori-pori saya, setiap serat dari keberadaan saya, seperti benar-benar sakit hanya dengan melihat ke dalam kegelapan. Dan saya, saat mendarat, saya mulai melihat dan saya menyadari bahwa saya ada di dalam lubang, seperti gua. Dan rasanya, gua ini hanya ketakutan semata. Ketakutan itu seketika tidak seperti ketakutan yang pernah saya rasakan sebelumnya. Rasanya seperti tidak ada kehadiran Tuhan di sana.

Sepanjang hidup, saya terbiasa bergelut dengan kecemasan dan serangan panik. Serangan panik terburuk yang pernah saya alami di Bumi, saya akan kalikan itu dengan satu miliar. Dan itu konstan. Itu konstan, konstan, konstan. Ketakutan itu konstan. Rasa putus asanya, rasa putus asanya, perasaan, ya ampun, Anda hanya, Anda tahu, bahwa Anda tidak akan pernah, tidak akan pernah bisa keluar. Anda terjebak. Seperti Anda tidak akan pernah bisa keluar. Ketika saya mulai fokus pada tempat saya berada dan saya merasa seperti berada sekitar dua lapangan sepak bola jauhnya dan saya masih merasa seperti semut ketika saya mendongak dan melihat gerbang hitam, yang terlihat seperti habis terbakar. Jadi mereka seperti arang. Dan mereka begitu, oh jahatnya, oh jahatnya. Sangat sulit untuk membicarakannya. Anda tidak menyadari betapa menyiksanya hal itu, maksud saya, Anda hanya... (itu) siksaan. Dan tanpa Kehadiran Tuhan.

Bahkan jika Anda tidak memiliki Tuhan dalam hidup Anda, bahkan jika Anda tak percaya pada Tuhan, setidaknya kita memiliki Dia di Bumi. Itu sangat berbeda ketika Anda berada di sana. Bahkan jika Anda tidak percaya kepada Tuhan, jiwa Anda akan tahu, jiwa Anda akan tahu bahwa Anda berada di neraka. Dan saya berada di neraka. Dan di atas rasa takut, di atas rasa putus asa, di atas rasa sendirian, di atas rasa buntu, pikiran saya tiba-tiba mulai memutar ulang hidup saya... mengulang kembali setiap dosa yang telah saya lakukan. Anda menjalaninya kembali terus-menerus. Dan itu begitu keras. Anda menjalani kembali perasaan itu, perasaan Anda.

Dan yang paling melekat di benak saya adalah ibu saya. Saya memanggilnya ibu saya. Dia ibu saya. Dan ibu saya, dia adalah seorang pejuang doa. Dan dia telah mendoakan saya selama bertahun-tahun untuk keluar dari gaya hidup ini dan menjauh dari narkoba. Dan ketika saya berada di neraka, saya dapat mendengarnya (berkata), “Oh, Lisa, aku berharap kamu mau mendengarkan dan kembali kepada Yesus.” Dan saat itulah tiba-tiba, saya berkata, “Aku berharap aku mau mendengarkan.” Dan tiba-tiba, tubuh saya terbakar. Jiwa saya terbakar. Dan ketika jiwa saya terbakar, itu jauh lebih panas karena saya dahulu memiliki masalah seperti menyayat dan membakar diri sendiri karena saya membenci diri saya sendiri. Saya tahu luka bakar dan semacamnya. Dan jiwa Anda yang sedang terbakar tidak ada tandingannya. Rasanya sakit sekali, seperti Anda hanya, itu tidak... Anda bahkan tak bisa menjelaskannya.

Tidak ada cara untuk menjelaskan penyiksaan itu. Seperti saya bisa mendengar diri saya sendiri berteriak di kepala saya. Pikiran-pikiran itu seperti jika Anda memasang penyuara jemala atau apa pun di telinga Anda dan Anda berteriak sekeras mungkin, itu seperti satu miliar kali lebih keras dari apa yang ada dalam pikiran Anda. Anda sendirian dalam pikiran Anda. Anda sendirian dalam dosa-dosa Anda. Itu terus terulang lagi dan lagi di atas rasa takut, di atas keputusasaan, di atas api, lebih panas dari yang bisa Anda bayangkan. Saya tidak akan mengharapkan neraka pada musuh terburuk saya. Itulah yang sedang saya coba, itulah alasan mengapa saya mencoba untuk memberi tahu dunia ini bahwa neraka itu benar-benar ada dan sangat mengerikan dan saya tidak ingin ada orang yang masuk ke sana.

Jika Anda tidak percaya kepada Tuhan, mohon mintalah kepada Yesus untuk menyelamatkan Anda. Jika Anda mengenal Tuhan, bertobatlah sekarang juga. Mintalah pengampunan. Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan mati. Anda tidak pernah tahu kapan Yesus akan datang. Anda tak pernah tahu. Dan saat itulah hawanya menjadi semakin panas dan semakin panas dan saya merasa seperti gigi saya hanya menggeletuk. Mereka menggeletuk dan saya dapat merasakan gigi saya seperti patah berulang-ulang dan rahang Anda terkunci dan Anda berteriak di dalam pikiran Anda. Tidak ada air. Tidak ada air. Anda merasa seolah-olah mulut Anda kering atau jiwa Anda kering, jiwa Anda begitu kering. Kalau saja saya punya setetes air. Kalau saja saya punya setetes air di lidah saya, saya akan merasakan sedikit kelegaan.

Teriakan itu berlanjut. Hanya ada tangisan terus-menerus, kesengsaraan terus-menerus. Anda berpikir tentang waktu, Anda menangis seperti rasa sakit terburuk yang pernah Anda rasakan di hati Anda. Seperti rasa sakit emosional, Anda menangis dan terengah-engah – satu miliar kali lebih buruk. Ketika saya bilang satu miliar kali lebih buruk, maksud saya adalah satu miliar kali lebih buruk daripada hal negatif apa pun. Setiap hal negatif yang pernah Anda rasakan sepanjang hidup, Anda akan merasakannya di neraka dan Anda akan merasakannya satu miliar kali dan Anda akan merasakannya selamanya, selamanya dan selamanya,

Saat saya berteriak, dan saat saya menggeletukkan gigi saya, saya berharap, rasa takut itu, rasa putus asa, semuanya, tiba-tiba, saya seperti, “Yesus, Yesus, Yesus, tolonglah saya, Yesus. Yesus, selamatkanlah saya.” Ketika saya berseru kepada Yesus, seketika itu juga saya terlepas dari kobaran api tersebut dan tiba-tiba saja, saya sudah berada di dalam ambulans. Saya harus memberi tahu Anda, alasan saya berbicara tentang kesaksian saya adalah karena saya adalah kesaksian yang hidup, berjalan, dan bernapas tentang Rahmat Tuhan yang luar biasa.

Dan jika Anda adalah murid-Tuhan saya, maka Anda harus melakukan apa yang saya beri tahukan atau apa yang semua kitab suci agama katakan kepada Anda. Anda dapat membacanya dan memverifikasinya. Dan jika Anda datang, mengaku sebagai murid saya hanya untuk menggunakannya, posisi Anda dan sedikit pengetahuan Anda yang telah Anda curi dari saya untuk keluar dan menipu orang-orang dan memenuhi ambisi Anda, ego Anda, maka maya akan membuat Anda menjadi alatnya yang efektif. Kemudian Anda akan menjadi sub-hambanya, dan akan melakukan apa saja, apa yang dia perintahkan, atau menerima akibatnya. Itulah sebabnya, seperti Ruma atau Trần Tâm, atau apa pun namanya, melakukan itu.

Photo Caption: Beberapa Makhluk Mulia Memakai Mahkota

Unduh Foto   

Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android